Pemanfaatan Limbah Pelepah Pisang sebagai Pakan Ternak


Oleh Agung Aji Ramdani
Mahasiswa Prodi Agribisnis
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Limbah batang pisang memiliki potensi yang signifikan sebagai sumber daya untuk aplikasi pangan dan non-pangan.

Limbah batang pisang yang mengacu pada bagian tanaman pisang yang tidak terpakai setelah pemanenan buahnya, muncul sebagai pakan ternak yang potensial karena nilai nutrisinya yang tinggi dan biaya yang murah. Limbah ini dihasilkan selama proses pemanenan pisang dan dapat disimpan dalam wadah kedap udara untuk digunakan dikemudian hari.

Pemanfaatan limbah batang pisang sebagai pakan ternak dianggap sebagai praktik yang inovatif dan ramah lingkungan. Limbah batang pisang kaya akan protein, serat, dan mineral sehingga menjadi sumber nutrisi yang baik bagi ternak. Namun, untuk mencapai performa ternak yang tinggi, limbah pisang harus dilengkapi dengan sumber nutrisi yang tinggi karena kandungan nutrisi yang rendah dan tidak seimbang seperti energi terfermentasi, CP, Ca, dan P untuk ruminansia.

Suplemen dianjurkan untuk diberikan secara bersamaan dengan pisang atau batang semu pisang untuk meningkatkan nilai gizi bagi hewan untuk berkembang, menggemukkan, dan menyusui. Selain itu, batang semu dapat disilangkan dengan bahan pakan kaya karbohidrat yang mudah difermentasi seperti tetes tebu atau bekatul untuk meningkatkan nilai nutrisinya sebagai pakan ternak. Penggunaan bungkil daun pisang dapat menggantikan hingga 15% bahan kering dalam pakan hewan tanpa mempengaruhi penambahan berat badan atau rasio konversi pakan . Setiap komponen tanaman pisang, baik batang semu, daun, kulit buah, dan poros buah, dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Beta-karotin, serat, potasium, dan vitamin B6 melimpah di berbagai bagian tanaman pisang. Kandungan CP limbah pisang bervariasi menurut bagian tanamannya, daun memiliki kadar CP tertinggi, diikuti kulit buah dan batang semu. Karena nutrisi pohon pisang bervariasi menurut jenis, umur, dan komponen tanaman. Limbah batang pisang harus dikombinasikan dengan sumber pakan lain untuk memastikan diet yang seimbang bagi ternak.

Pakan ternak fermentasi menjadi alternatif pakan pada hewan ternak selain pakan yang terbuat dari bahan alami. 

Limbah batang pisang memiliki berbagai komponen nutrisi yang menjadikannya sebagai sumber daya yang potensial baik untuk industri pangan maupun non pangan. Batang semu pisang, misalnya, merupakan sumber yang kaya serat, potasium, dan vitamin B6. Kandungan abu batang yang tinggi sebagian besar terdiri dari kalium, kalsium, magnesium, silika, dan  fosfor.

Tepung yang dihasilkan dari pangkal akar terbukti mengandung karbohidrat dan protein, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi bagi ternak. Namun, daun pisang umumnya rendah nilai nutrisinya dan memiliki daya cerna yang rendah sehingga tidak cocok sebagai pakan tunggal untuk ternak. Teknik pengolahan seperti fermentasi, perlakuan enzim atau suplementasi sumber nitrogen tambahan dapat meningkatkan nilai nutrisi dengan mengatasi kendala seperti mudah rusak karena kadar air yang tinggi dan kandungan tanin yang tinggi yang dapat menurunkan kualitas ransum.

Teknologi inovatif yang menargetkan pengurangan kelembapan dan konversi serat tinggi menjadi nutrisi yang lebih mudah dicerna juga telah diteliti. Perlakuan yang secara signifikan dapat meningkatkan nilai nutrisinya dapat memberikan manfaat ekonomi yang luar biasa bagi industri peternakan . Selain itu, limbah batang pisang memiliki aplikasi non-makanan seperti pengolahan air limbah, pupuk hayati, tekstil, kertas, dan komposit. Daun pisang mengandung tanin yang menghambat pertumbuhan telur nematoda berbulu serpentina, sedangkan rimpang pisang dapat digunakan untuk pengobatan kelinci. Temuan ini menunjukkan bahwa limbah batang pisang memiliki potensi yang signifikan sebagai sumber daya untuk aplikasi pangan dan non-pangan.

Limbah batang pisang yang dihasilkan dalam jumlah yang signifikan selama produksi pisang komersial dapat diubah menjadi pakan ternak yang berharga. Namun, produsen sering membuang limbah ini di TPA karena alasan ekonomi, daripada mengeksplorasi potensinya untuk valorisasi. Penelitian tentang potensi teknologi limbah menjadi energi terus dilakukan untuk menemukan cara mengolah limbah pisang menjadi produk yang bermanfaat, termasuk pakan ternak. Batang pisang dapat menjadi sumber makro nutrisi yang sangat baik untuk pakan ternak, dan batang pisang juga dapat diolah menjadi bahan pengisi produk pakan ternak. Untuk meningkatkan nilai gizinya, bubuk pelepah pisang dapat dicampur dengan bahan pakan lain.

Pemanfaatan limbah batang pisang sebagai pakan ternak berpotensi menekan biaya pakan ternak dan berkontribusi pada sistem pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan . Teknologi pengolahan limbah pisang menjadi produk bernilai telah ada di Asia selama berabad-abad, dan batangnya dapat diolah dengan cara dijemur atau di oven kemudian digiling menjadi bubuk untuk digunakan sebagai pakan ternak. Selain itu, senyawa bioaktif lain yang ditemukan dalam produk samping pisang/pisang raja dapat diperoleh melalui induksi buatan. Oleh karena itu, produk samping pisang/pisang raja dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai pakan ternak, menyediakan sumber pakan ternak yang berkelanjutan sekaligus mengurangi limbah. Pisang segar atau batang semu pisang memiliki kandungan protein, vitamin, dan mineral yang rendah tetapi dapat diberikan dalam kombinasi dengan suplemen untuk meningkatkan nilai gizinya.

Untuk meningkatkan nilai gizi batang semu pisang bagi babi, dapat dilakukan silase dengan bahan pakan kaya karbohidrat yang mudah difermentasi seperti tetes tebu atau bekatul . Tepung daun pisang dapat menggantikan hingga 15% bahan kering dalam pakan babi tanpa memengaruhi penambahan berat badan atau rasio konversi pakan. Namun, limbah pisang menghasilkan pertumbuhan yang lebih sedikit pada hewan dibandingkan dengan makanan berprotein tinggi. Demikian pula, kambing yang diberi makan dengan daun pisang menunjukkan pertambahan berat badan harian dan konversi pakan yang lebih rendah dibandingkan dengan kambing yang diberi daun singkong dan rumput alami yang disilangkan dengan biji pir.

Kulit buah memiliki nilai gizi tertinggi di antara limbah pisang. Namun demikian, limbah pisang memiliki potensi DM yang tinggi dan pemberiannya dapat menghasilkan produk hewani yang baik seperti produksi susu dan pertambahan harian. Dengan demikian, limbah pisang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Menarik Lainnya