Capai Rp174,58 Triliun, Realisasi Investasi di Jabar 2022 Tertinggi Nasional

Pewarta : Irwan Adhi Husada | Editor : Nurul Ikhsan

Indramayupos.com – Jawa Barat masih menjadi magnet bagi investor untuk datang dan membuka berbagai jenis lapangan usaha. Kondisi itu membuat nilai investasi di Jabar selalu tinggi, sehingga kondisi perekonomian Jabar selalu menjadi hal yang penting, sebab selalu mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Erwin Gunawan Hutapea menyampaikan bahwa pada tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Jawa Barat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Jawa dan Nasional.

BACA JUGA : BI dan OJK Prediksi Perekonomian Jabar Tahun 2023 Tumbuh Positif di Atas Nasional

Menurut Erwin, hal itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat 2022 yang merupakan tertinggi se Jawa, serta berada di atas rata-rata nasional.

Selain didorong oleh pelonggaran PPKM yang mendorong mobilitas, kata Erwin, capaian tersebut juga ditopang oleh kinerja investasi di Jawa Barat yang merupakan yang tertinggi se-Nasional dengan realisasi mencapai Rp 174,58 triliun. Melebihi target tahunan yang sudah ditetapkan.

BACA JUGA : Gubernur Jabar Dorong Setiap PNS di Jabar Jadi Anak Asuh Anak Stunting

“Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat juga didukung oleh kinerja sektor pengolahan dan perdagangan industri yang terus tumbuh seiring permintaan domestik yang masih kuat,” jelasnya di Bandung, Selasa (14/2/2023).

Erwin menambahkan bahwa Bauran Kebijakan Bank Indonesia ke depan akan fokus pada menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan pro-stabilitas pada kebijakan moneter, serta kebijakan pro-pertumbuhan pada kebijakan makroprudensial, pengembangan pasar keuangan, ekonomi keuangan inklusif hijau serta sistem pembayaran.

BACA JUGA : Tekan Inflasi, Pemkot Bandung Gelar Operasi Pasar Beras

Kinerja positif sektor riil di Jawa Barat tersebut turut didukung oleh stabilitas sistem keuangan Jawa Barat yang semakin bertumbuh.

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) masyarakat oleh perbankan Jawa Barat tumbuh positif sebesar 8,64% (yoy), dengan kredit/pembiayaan yang juga tumbuh positif sebesar 8,64% (yoy).

Di tengah perkembangan intermediasi keuangan tersebut, risiko kredit perbankan di Jawa Barat masih pada level yang manageable dan membaik dari periode sebelumnya dengan indikator Non Performing Loan (NPL) gross Desember 2022 sebesar 3,25% (yoy).

Memasuki tahun 2023, Bank Indonesia Jawa Barat dan OJK KR 2 Jawa Barat optimis bahwa perekonomian Jawa Barat akan tetap tumbuh positif, sejalan dengan perbaikan konsumsi rumah tangga, berlanjutnya realisasi investasi serta berlanjutnya kinerja positif sektor keuangan yang mendukung permintaan domestik akan tetap kuat.

By Irwan Adhi Husada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Menarik Lainnya